Cerita Tentang Nenek
"Neng.....tikar neng, neng tikarnya"
Nenek berjalan kesana kemari?
Menjajakan tikar di tangan dengan langkah kecil rapuh
"Neng...silahkan tikarnya"
?
"Ibu..ini tikarnya lima ribu saja"
"Cukup untuk duduk di sana"
Nenek menunjuk pohon besar rindang sejuk dengan rumput hujau tepat di bawahnya
Sesekali nenek bertubuh kecil itu mengelap peluh di hidungnya, lalu kembali menyambut pengunjung dengan ramah
?
Sesaat nenek duduk memijit kakinya
Hingga di rasa memiliki cukup tenaga dan kembali bangkit tanpa patah arang
"ibu...silahkan tikarnya, lima ribu saja, bisa di bawa pulang"
Nenek berbaju kebaya rapih lengkap dengan kain jarik serta jilbab putih susu, terus berjalan
Mencari pembeli dengan sisa tenaga yang nenek itu punyai
Baru satu tikar yang ku genggam berhasil lepas dari tangan mungil nenek
?
Suara kecil setengah gemetar dari nenek tidak lagi terdengar
Nenek terus berjalan mengintari pengunjung dengan sesekali mengulurkan tangan tanpa suara sebagai tanda bahwa nenek sedang menawarkan tikarnya
Sandal jepit tipis nenek dengan setia menjadi saksi setiap jengkal tanah yang di injak nenek dengan pelan
?
"Ibu...ini tikarnya, bisa di bawa pulang,?lima ribu saja, bisa untuk duduk"?Suara lirih nenek kembali terdengar
Nenek mengulurkan tikar di tangan dan kembali nenek tidak mendapat tanggapan yang di harapkan
?
Puluhan penjual tukar lima ribuar saling beradu nasib disana tetapi hanya nenek yang sudah begitu tua di antara mereka.
?
?