Bersama Cermin Keinsafan
Bersama Cermin Keinsafan
Puisi : Edy Priyatna
Membuai bagai tetesan hujan
terlepas dari angkasa
air mata mencurahkan lempeng
saya hanyalah manusia biasa
Menanti pahala meratapi kemungkaran
sayang langsung merangkul
bermula lahir ke dunia ini
sepantun yang maha kuasa
Matahari memancar mengucapkan salam
badai berontak mengusik alam
seabad rindu selaut teduh
menyelimuti warna nestapa
Waktu segayung dendam membasahi jiwa
sesudah senja dikejar malam
penutup langitmu kutersentak
sendiri dalam peraduan
Kalau hadir sang kekasih kutiriskan kalbu
kuncup harumnya bunga
sungkem di telapak surga
menjejaki akar perjalanan
Detak jantung dan suara nafas
bersama cermin keinsafan
sebatas tembus dalam ruang dan waktu
mengapung harapan mengarungi lagi
(Pondok Petir, 31 Oktober 2013)