Delima
Kau merah seperti darah
yang membeku
di jari manisku.
Bak primadona
bertahta di warung kopi.
Setiap mata
melirik bertanya.
Dan aku katakan, "Tak akan dijual!"
Lalu mereka memaksa.
"Semahal apa?"
"Seharga tekad baja dan air mata!" jawabku.
Pontianak, 8 April 2016
(Dicky Armando)
Sumber foto: www.indiatvnews.com